K U D U S

Liburan kami di Kudus cukup panjang tahun ini, kami memanfaatkan dengan mengenal Kota yang terkenal dengan sebutan kota kretek ini.

Kota kudus berada di jajaran pantai utara Jawa tepatnya di Jawa Tengah. (ada hihihihi ada juga lho yang nggak tahu Kudus dimana). Beberapa kali ada yang tanya sama aku:

Q : suamimu orang mana wid?
A : Orang Kudus
Q : oooh Jawa Timur dong …
A : Aiiiih Jawa Tengah atuh … 🙂

Maju mundurnya perusahaan rokok sangat berpengaruh pada pemasukan kota Kudus (saking banyaknya pabrik rokok di Kudus) Djarum menjadi salah  menjadi asset pemasukan terbesar kota ini. Selain itu ada juga perusahaan percetakan terbesar PT Pura (pura apa yah .. ??). Dan yang sekarang Kudus tengah menjadi pembicaraan dengan akan didirikannya PLTN Muria. (Katanya kaka iparku yg di tinggal disana nih   … proyeknya jalan terus, walaupun di tentang). 

Dalam sejarah perkembangan Islam di Indonesia, Kudus merupakan salah satu kota yang menjadi  pusat perkembangan Islam di Jawa, setelah Demak yang merupakan pusat kerajaan Islam pertama  di Jawa didirikan oleh Wali Songo.

Ada 2 wisata ziarah yang berada di kota Kudus yaitu makan Sunan Kudus yang terletak di komplek menara Kudus. Menara mesjid Kudus yang menyerupai candi ini sangat terkenal karena unsur pluralisme yang sangat kental perpaduan unsur Islam, Hindu dan Budha. Dalam Sejarah tercatat Sunan Kudus mendekati masyarakat Kudus dengan memanfaatkan simbol Hindu dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur mesjid Kudus. Menara, gerbang dan pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha.  Menara yang diperkirakan didirikan pada abad 16 ini,  sampai sekarang masih berdiri kokoh disamping  Masjid Raya Al-Manar (Al-Aqsa), yang berada di Kauman, Kecamatan Kota, sekitar 1,5 km ke arah barat pusat kota.

Peninggalan lain dari Sunan Kudus adalah permintaannya kepada masyarakat untuk tidak memotong hewan kurban sapi dalam perayaan Idul Adha untuk menghormati masyarakat penganut agama Hindu dengan menggantikan kurban sapi dengan memotong kurban kerbau. Sampai sekarang pesan itu masih ditaati oleh masyarakat Kudus. (sumber:wikipedia)
Sedikit mengenai Sunan Kudus. Dilahirkan dengan nama Jaffar Shadiq. Dia adalah putra dari Sunan Ngudung (Panglima perang Kesultanan Demak) dan Syarifah, adik Sunan Bonang. Diperkirakan wafat tahun 1550.

menara.jpg

Wisata Ziarah lainnya adalah Makam Sunan Muria yang  berada di puncak gunung Muria yang berhawa sejuk. 

Sunan Muria yang bernama asli raden Prawoto dan kemudian berganti nama menjadi Raden Umar Said, adalah putra dari Sunan Kalijaga hasil perkawinan dengan Dewi Saroh. Selanjutnya Raden Umar Said membangun pesantren di lereng Muria tepatnya di Desa Colo, hingga terkenal dengan sebutan Sunan Muria.

Metode dakwahnya mirip dengan ayahnya. Namun berbeda dari Kalijaga, Sunan Muria lebih suka tinggal di daerah sangat terpencil dan jauh dari pusat kota dalam menyebarkan agama Islam. Bergaul dengan rakyat jelata, sambil mengajarkan keterampilan bercocok tanam, berniaga, dan melaut sangat disukainya. Salah satu hasil dakwahnya melalui seni adalah lagu sinom dan kinanti. Tembangnya yang populer dilantunkan dalang pada zaman sekarang adalah sinom parijotho. Parijotho adalah nama tumbuhan yang hidup di lereng Muria.

Beliau wafat dan dimakamkan di Desa Colo pada ketinggian 600 meter dari permukaan laut (dpl). Beberapa kerabat dan pengikutnya juga dimakamkan di lereng gunung setinggi 1.602 m dpl itu.

Komplek ini bisa dicapai dengan jalan kaki melewati sekitar 700 undakan (trap) dari pintu gerbang di dekat lokasi parkir mobil/bus. Bisa juga dengan menumpang ojek. Makamnya ramai dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah, terutama saat upacara Buka Luwur yang diselenggarakan setiap 6 Muharam.  Selain berziarah, pengunjung juga bisa menikmati wisata alam Colo yang eksotik, yang hanya berjarak 1,5 km dari arah selatan makam.

Makanan Khas

Selain terkenal dengan rokok, Menara Kudus. Makanan khas Kudus juga terkenal ’mak nyoos’ biasanya setiap hari kami sekeluarga berwisata kuliner mencoba berbagai makanan. Setiap pagi makanan yang kami serbu adalah lentok (lontong dengan sayur gori (nangka) plus tahu sayur tahu ditambag rawit matang) porsinya nggak terlalu banyak (dengan piring kecil atau sedang). Makannya pas di depan gerobaknya. Lentok ini asalnya ada di daerah namanya Tanjung, tapi sekarang di sekitar GOR Kudus juga sudah ada warung2 Lentok. Perpiringnya hanya 2000 rupiah.

makanlentok.jpg
 
Kalau makan siang, ada soto kudus boleh pilih mau yang ayam atau kebo. Biasanya kami menyantap sotonya Mbak Hijah, atau pak Achwan atau Jatmi. Sotonya biasanya  dipadu dengan kerupuk udang, sate paru, atau perkedel. Selain soto ada juga lontong opor yang kurang lebihnya seperti lentok tapi ditambah telur dan ayam opor.

Yang khas dari Kudus juga adalah Garang Ayam, (ayam dengan santan ditambah blimbing sayur dan bumbu lainya dibungkus dan dikukus …. uiih segernya.

Kalau malam, disekitar Jl. Sunan Muria ada lesehan tahu campur, tahu telur. Sebetulnya bahan-bahannya sih sama aja ada toge dan tahu sebagai bahan yang nggak ketinggalan, hanya ini dipadu dengan bumbu kacang.
Untuk oleh-oleh biasanya yang diburu adalah jenang (dodol) ada Mubarok, Aminah dsb deh. Ada juga kacang goreng sumber gelis yg enak rasanya, atau kacang Jepara yang mirip kacang bali. Tapi kalau pesanan kakak tersayangku adalah krupuk kulit  ….

Nah itulah yang aku ketahui tentang Kudus. Selanjutnya silahkan mencoba. Kudus menarik juga untuk dikunjungi.

73 Comments

  1. lena said,

    October 24, 2007 at 8:17 am

    wah kayanya pasih banget nih soal KUDUS, lulus deh jadi pemandu wisata di Kudus, hehehehehehe.

  2. Ayah said,

    October 24, 2007 at 11:09 am

    Iya nih gak nyangka bini gue malah lebih tahu tentang Kudus dibanding aku yang asli orang Kudus….. malu ih…. tapi ya itulah enaknya kalau punya bini pinter dan punya wawasan luas tentang sejarah kebudayaan Islam…..et jangan geeeeer dong .
    Tapi masih ada yang kurang dalam wisata kuliner yaitu sate kerbau…… yang kalau ingin membayangkan rasanya beli saja dendeng terus goreng setengah matang dan makan .. ehm itulah rasanya sate kerbau.
    yang pasti liburan lebaran kemarin cukup mengasyikkan buat aku dan anak anakku ( termasuk istriku juga dong ) karena terasa tidak melelahkan karena dari awal sudah kita niatkan untuk menikmati perjalanan entah berapa jam lamanya sehingga perasaan tenang dan tidak terlalu capek.
    Thank’s my wife dan anak anakku …………. semoga tahun depan kita masih diberi umur panjanggggggggggggggggggggggggggggggg sehingga kita bisa wisata lagi ya ………….

  3. Wete said,

    October 25, 2007 at 2:06 am

    jelas aja sate kebonya nggak masuk … orang daku nggak nyobain … hihihihi

  4. de-es said,

    October 25, 2007 at 5:27 am

    kirain ceritanya dari suami yang asli orang kudus, eh bukan ya, abis faseh bener,ds doakan mudah-mudahan setiap tahun bisa mudik.

    mudik itu asiiiiiiiiiiiik

  5. Warih said,

    November 19, 2007 at 4:17 am

    Saya sangat suka artikel kamu di google mengenai kota Kudus.Jangankan orang luar Kudus,orang Kudus sendiri kemungkinan tidak mengerti tentang Kudus.
    Terima kasih kamu telah ikut memperkenalkan Kudus kepada banyak orang.Boleh ga aku mengetahui alamat dalang sinom parijotoh ? atau kamu mengerti syair tentang 2 tembang tersebut ?atau kamu punya rekamannya dalam bentuk CD ?
    terima kasih.Saya tunggu informasi kamu di :scene_28@yahoo.com
    Profile FS : scene_28@yahoo.com
    Tambahan saya juga putra Kudus

  6. wete said,

    November 20, 2007 at 12:03 pm

    Thanks …. udah mampir dan membaca tulisanku mengenai Kudus.

    Maaf saya nggak tahu detailnya Sinom Parijotoh. saya hanya tahu buah parijotoh yang pernah dibawakan khusus oleh kaka ipar saya ketika saya hamil, konon katanya jika memakan buah parijotoh anaknya jadi cakep … 🙂

    Saya banyak mendengar cerita Kudus dari Kaka Ipar dan suami yang asli orang kudus, mungkin mas Warih bisa kontak dengan suamiku di malhankudus@yahoo.com

    Yang pasti Kudus kota yang nyaman ….

  7. chiell said,

    November 27, 2007 at 6:37 am

    Salam kenal.
    Dialog di atas juga pernah saya alami saat baru aja kuliah di DjoKja…

    temen : kamu aslinya mana chiell..??
    chiell : Kudus.
    temen : Kudus tu Jawa Timur ya..??
    chiell : Ga koq. Jawa Tengah.
    temen : tapi deket Jawa Timur kan..??
    chiell :…??? (maksa banget ni orang)

    Usut punya usut ternyata dia menebak begitu karena logatku. Walaupun aku asli dan besar di Kudus, tapi logat Ibu’ yang asli Lamongan Jatim masih membekas pada logatku.

    Salam kenal…

  8. wete said,

    November 30, 2007 at 10:18 am

    Salam kenal juga …. makasih dah mampir ke blog-ku

    emang bener aku selalu mendapat pernyataan yang maksa kalo kudus tuh Jawa Timur …. hihihihi…

  9. ridwan said,

    December 6, 2007 at 4:42 am

    salam kenal! makasih atas artikelnya tentang Kudus. gak nyangka ada juga yang perhatian banget ama Kudus, wisatanya, makanannya…. tapi bisa lebih seru lagi kalo diberikan juga tentang biaya apapun, misalnya biaya masuk, parkir, dll. tapi itu sudah bagus kok! aku prihatin dgn tempat kuno/ menarik yang kurang pengelolaannya. ya nggak? aku juga lagi mbahas tentang Menara Kudus untuk Paperku. sekali lagi makasih atas artkelnya.

  10. ridwan said,

    December 6, 2007 at 4:54 am

    salam kenal! makasih karena masih ada yang mau ngangkat tema tentang Kudus. tapi kalo bisa ditambah daftar nama-nama hotel penunjang akomodasi, biayanya(biaya hotel, biaya ojek di colo, dll.) tapi itu sudah bagus kok!

  11. wete said,

    December 27, 2007 at 2:56 am

    Salam Kenal dan Terima kasih dah mampir dan nimbrung comment di artikel kudus ini.

    Saya dan keluarga mengunjungi Kudus sekali dalam setahun, biasanya selalu ada pengalaman baru sepulang dari Kudus.Jika ada pengalaman baru tentu akan saya ceritakan untuk panduan bagi yang ingin jalan-jalan menikmati kota klasik nan antik.

  12. hadex said,

    December 28, 2007 at 4:48 pm

    lam kenal ya..
    nasi pindangnya kelupaan tuh….

  13. wete said,

    January 3, 2008 at 2:03 am

    lam kenal juga … thx dah mampir

    nasi pindang and soto kerbau belum masuk emang … 🙂

  14. ardianto said,

    January 7, 2008 at 1:09 am

    Di Bandung parah lagi…
    Q: “Kamu asalnya dari mana?”
    A: “Dari Kudus”
    Q: “Kudus itu di mana ya…”
    A: “…&^%$”

    *masih kesal gara-gara jarang ada orang yang tahu Kudus di mana*

  15. January 7, 2008 at 1:16 am

    […] Sebagai seorang penggemar kereta api, sebenarnya saya agak kecewa dengan kereta api di kota saya, Kudus. Kenapa? yah, karena jalur rel kereta api yang melintasi kota saya, jurusan Semarang-Rembang, telah […]

  16. harofi said,

    January 11, 2008 at 6:35 am

    di Kudus ,juga ada banjir lo mulai dr terminal sampai kec Undaan ,kasihan mereka , hampir 1 minggu berada di pengungsian , dan ini menimbulkan keprihatinan dan kepedulian bagi para calon bupati dan wakil bupati yang akan ikut pilkada 2008 ,terbukti dengan banyaknya para calon hilir mudik melakukan evakuasi dan menyerahkan bantuan / sumbangan , LUMAYANLAH .
    Kalo urusan makanan sih Kudus menyediakan banyak pilihan ,Kalo pagi di sekitar perempatan Tanjung dan GOR wergu wetan ada Lentog-( lontong .Tahu sayur , Gori -Rp 3000 an / porsi ,Siang sedikit ada Soto Ayam , P Denuh ,Sate Kerbau ,Nasi Pindang ( bukan ikan pindang lo – Garang Asem ( ini sering antri ) -Depan Gedung Haji -terus sore ada di parkir pasar kliwon ada ayam gorem Kasmini dkk ( rasanya dan cara masaknya lain dibandingkan dg ayam goreng yg ada diindonesia -buka sampai jam 03.00 pagi ,parkir mobil Rp 1000 ( swasta ) kalo dishub Rp 1500, motor rp 500 , Kotanya nyaman karena orang Kudus kalo malam jarang kluyuran kecuali pergi pengajian , Taxi tidak ada , Angkutan kota hanya sampai jam 19.00 , Kaki lima sudah mulai banyak dan tidak diurus /dikendalikan _( Berbeda pada zamannya Bupati yg dulu – Disiplin )
    maturnuwun

  17. zafa said,

    January 16, 2008 at 6:48 am

    makasih ya dah perhatian banget ma kota Kudus. Soalnya jarang banget orang yang tahu tentang Kudus. Padahal Kudus deket banget sama Semarang. O, iya aku ini salah satu korban banjir di Undaan. Seperti katanya Harofi. Tapi untung rumahku gak apa-apa soalnya rumahku tinggi. Bahkan beberapa dari mereka ada yg kehilangan rumahnya karena tersapu air.

  18. zafa said,

    January 16, 2008 at 7:04 am

    aku mo nambah lagi. kalo yg lain2 sih gak terlalu parah tapi yg ini the most of parah:
    “Kudus? Nama apaan tuh? aku kok baru dengar. setahuku kardus…….”
    ngeselin buangeettt deh

  19. Ali said,

    January 23, 2008 at 5:28 am

    Ada lagi yang khas soal makanan kudus. Tempe penyet, lodeh nangka, ikan penyet dll. Letaknya di Samping gedung Ngasirah, Rendeng. Ada lagi semur Kutuk ( itu loh ikan gabus). Dulu saya tiap pulang ke Kudus, saya sering mampir ke warung Bu titik, Tugu Gebog. Tapi sekarang oarang-nya dah pindah ke JKT. Denger2 didaerah Tebet. Tapi disitu masih ada warung yang jual Semur Kutuk kok.

  20. wete said,

    February 18, 2008 at 11:39 am

    Thx to Mas Adrianto Setiawan, Harofi, Zafa and Ali
    dah mampir dan sharing informasi mengenai Kudus.

    Kudus memang kota yang antik perpaduan klasik dan modern.
    Semoga keklasikan Kudus tetap terjaga.

  21. ardianto said,

    March 4, 2008 at 12:55 pm

    Koreksi kk…
    Ardianto Satriawan, bukan Adrianto Setiawan 🙂

  22. Vathur said,

    March 7, 2008 at 9:38 am

    Kudus-ku Kudus-ku, walaupun tinggal di Batam tapi tetap aja nuansa kudus masih melekat. karena bagaimanapun kayaknya emang Kudus lebih tentram dan kondusif. ( kalau pas gak ada tawuran suporter Persiku aja… Hehe…)
    emcy_kds@yahoo.com

  23. vicky said,

    March 9, 2008 at 9:52 am

    yah,, salut…salut… sama orang kudus.

    aku juga orang Kudus asli, tapi sekarang dah 2 tahun di bogor demi menuntut iLmu.
    di perkuliahan aku juga sering ditanyain tentang asalku, dan aku bilang dari Kudus, trus mereka bilang kudus tuh mana..?? Jawa Timur yah, deket kediri yah..??

    aduhhhh… lalu aku jawab kudus tuh dekat Demak ma Jepara ma Pati, kontan saja aku lalu gambar peta Jawa Tengah untuk nunjukkin kudus tuh dimana..??

    oh yah di bogor juga ada paguyuban mahasiswa asal kudus lho..?? namanya ” KELUARGA KUDUS BOGOR MENARA KOTA “. kami beraktivitas dalam kegiatan kekeluargaan, kebersamaan, bikin acara mudik bareng, balik bareng, makrab bagi mahasiswa IPB yang baru yang dari Kudus, buka puasa bareng, pemilihan ketua, dLL.

    di kampusku juga tiap tahun sering diadakan pentas budaya daerah se Nusantara namanya ” GEBYAR NUSANTARA ” namun kudus tak pernah ambil bagian karena keterbatasan finansial.
    padahal potensi budaya kudus yang unik layak untuk diperkenalkan ke event Nasional ini,
    padahal kudus kota kaya, saya himbau semoga ada DANA dari Pemerintah Kudus buat mempromosikan pariwisatanya ini yang ebgitu menarik ke ajang Nasional lewat GEBYAR NUSANTARA INI.

    semoga aja ada dana dari Dinas Pariwisata Kudus, aminn

  24. wete said,

    March 10, 2008 at 5:29 am

    Thx Vathur & Vicky

    and sorry Mas Ardianto Satriawan … Lain kali nggak salah sebut lagi deh …. :))

  25. Vicky Reply said,

    March 14, 2008 at 8:01 am

    maz-maz maturnuwun sampun saged gabung kaliyan sedherek saking kudus..

    mw nanya nih, yang punya Blog ni sapa yah, and sekarang tinggalnya dimana..??

  26. Vicky Reply said,

    March 14, 2008 at 8:02 am

    tahnks…

    Btw yang pnya Blog ni namany sapa and skRang TinggaL dmana..??

    sYukron

  27. wete said,

    March 26, 2008 at 9:34 am

    thx vicky ..

    blog ini punya saya widya (pls baca ‘about’)
    aku sendiri orang sunda dan bersuamikan orang Kudus asli, kami sekarang tinggal di daerah pamulang.

  28. vicky repLy deui said,

    March 29, 2008 at 8:37 am

    oh,,, ktu nya’

    anu gaduh teh teteh Widya…??

    ateuna tinggaLna di pamuLAng…??

    bageur bageur…………………

    Sundana mana teh..?? sukabumi, Garut, Tasik atawa Sumedang….???

    dan Kudusna mana….???

    puNten banyak nanya………… heheheheheeeee

  29. wete said,

    March 31, 2008 at 9:07 am

    Wah Vicky dah bisa basa sunda belum ???

    Nih saya teh orang Sukabumi …
    Suami dari Wergu Kulon ….

    gitu … cukup or ada pertanyaan lagi

  30. moertadlo said,

    April 3, 2008 at 10:50 am

    nyumbang saran, mas & mbak

    Jangan lupa “SEMUR KUTHUK” nya & Bakso Pak Slamet di samping mesjid agung masih ada nggak ya

  31. vicky ceuna said,

    April 8, 2008 at 12:32 pm

    oh ngono to…???

    sampun cekap semanten mbakyu..??

    dados tiyang kudus sampun saged basa Jawi boten…???

  32. April 9, 2008 at 12:38 pm

    Salam kenal,
    saya juga orang Kudus walau telah 20 tahun di Jakarta.
    Tetap saja kalo pulang kampung ke Kudus, maklum
    orangtua, adik, dan kerabat masih banyak di Kudus.
    Soto Kudus, ehem bosan tapi ngangenin. Pindang Kudus, itu Maknyuss! (kata Pak Bondan), Lentog (wuiih murah meriah, saya pernah sarapan lentog di depan RS Mardi Rahayu, cukup uang Rp 5 ribu perak ( 2 piring = Rp 4 ribu perak, teh manis hangat = 500 perak, 1 bakwan = 500 perak), kapan lagi ada biaya hidup murah banget. Pengen nasi tahu? jalan aja ke daerah sekitar SMP Masehi (Panjunan Kulon) banyak yg jual nasi (sego) tahu. Mirip-mirip ketoprak tapi dominan tahu dan telor dengan kuah kacang yg diencerin kecap khas Kudus yg encer pula. Plus aroma bawang putih yg dominan.
    Mau cemilan ala angkringan juga ada. Datang aja ke warung tenda (saya lupa namanya) samping kiri Pasar Anyar, Kudus (belakang Plaza Matahari) ada jajanan yg T.O.P B.G.T. Ada wedang ronde (es ronde jg ada), risol, sego oseng (kalu Yogya sego kucing), sate kerang, tahu susur (di Jkt tahu isi, tp tahu susur lebih mantap dari segi ukuran), dan banyak lagi dan tetap Maknyuss!
    Oya jgn lupa mampir ke Pasar Kliwon untuk mencicipi Es Gempol (dr bahan tepung beras dan santan), es dawet, dan jgn lupa oleh-oleh batik khas pesisir dan batik Lasem.
    Hem, Kudus memang bikin kangen. . . .

  33. Dandi said,

    April 10, 2008 at 5:54 am

    Numpang tanya ya…Selain wisata alam/sejarah dan wisata makanan, tempat hiburan lain apa ya…adakah pusat pembelanjaan / mall / supermarket disana?.. Bioskop atau yang lainnya?.. Salam

  34. vicky rePly said,

    April 12, 2008 at 1:45 pm

    buat mas dandy…

    selain wisata alam kudus juga ada tempat hiburan laen…

    mall juga ada, malahan terbagus diantara kota jepara, demak, pati, ma Rembang.

    Bioskop juga ada, kolam renang juga ada, LK ( lesehan kliwon juga ada ), depan DPR juga ada.

    hehehe nglantur malahan

  35. afif said,

    April 24, 2008 at 3:27 am

    jangan lupa mampir ke kudus bagian selatan pengen tau dahsyat nya weadang coro…wouuuw?nikmat ………….afif

  36. moertadlo said,

    April 29, 2008 at 1:27 am

    hi, mas & mbak
    ada yg tau ds Terban ???
    tuh yg sring di tipi, katanya banyak ketemu fosil & ada musium burbakala segala, ada yg bisa bantu cerita, mas & mbak, matur nuwun

  37. dwi said,

    May 13, 2008 at 5:19 am

    jalan2 di kota kudus ga ada bosennya, apalagi ditemenin sama pcr. uasyik nan!!!
    tapi jangan lupa makan lenthok + Es teh botol sosro + sate usus, may yos nan, uinuk buanget lah…………..

  38. amien said,

    May 24, 2008 at 10:25 am

    Minta dunk semua alamat prabrik rokok yang ada di kudus…..

  39. haekal said,

    August 13, 2008 at 1:51 pm

    cerita kudus memang menyenangkan.kalo aku kekudus makan sotonya 3 porsi lentog 5 porsi danpindangnya 6 porsi.hebatkan!!!!!!!!!!!!!!!

  40. Mohsa d!N0 said,

    September 13, 2008 at 2:32 pm

    Q jga cah Kudus (tepatnya Cah Blender Peganjaran, tau ga..??), q da di sby udah 7 tahun, denger kisah loe jadi kngen deh gue ma Kudus. Gmana ya klo qta buat semacam persaudaraan orang Kudus yang da di tnh rantau, gue pnya ide klo namanya DaMasKus (Persaudaraan Masyarakat Kudus) gmna? ehh mksih ya dah ikut promosiin kudus

  41. Bambang said,

    October 19, 2008 at 1:55 am

    Bagus critanya, kalau bisa dilengkapi lagi tentang apa2 yang ada di Kudus yang cukup terkenal seperti rumah adat Kudus dengan gebjoknya dan juga jenang kudus, juga pabrik rokok dan kota santrinya.
    Terimakasih.

  42. bagoes said,

    October 22, 2008 at 3:57 am

    wah jadi kangen sm kota kelahiranku ni …………..
    >banyak cerita ttng kudus y biar terkenal n ngetop
    >jayalah slalu kotaku tercinta

  43. Dee said,

    October 28, 2008 at 8:43 am

    Ass Wr wb

    Menarik sekali tulisan tentang kudus, kebetulan sayapun asli kudus, tepatnya daerah jekulo (bareng), kalo rekan2 pernah dengar tentang penemuan fosil purba, disanalah tanah kelahiran saya….
    jadi, selain wisata kuliner yg tiada duanya, ditambah lagi wisata ziarah (Menara dan Muria), ada satu lagi wisata arkeologi di desa terban, dimana terdapat penemuan2 jaman purba sekitar 2000th lalu, yg sempat saya lihat ditmpt penyimpanan sementara adalah : gading gajah sepanjang 2,6mt, kerang purba dg ukur diameter sekitar 60cm,

  44. redy said,

    November 7, 2008 at 12:16 am

    aq wong kudus

  45. rosy said,

    November 12, 2008 at 5:45 am

    aku juga orang kudus dan kebetulan juga rumahku di deket makam sunan muria alias di colo…. wah wah ta acungin jempol 2 wes buat mbak yang bisa nerangin silsilah sunan muria, aq aj yang asli orang situ aj babar blas gak mudeng, kalo mo mudik lagi boleh koq mampir kerumahku

  46. rendeng said,

    November 14, 2008 at 2:16 am

    kalau bisa di muat juga jajan yang enak & murah di kudus, itu di mana saja.

  47. el kond said,

    November 19, 2008 at 12:40 pm

    yo i..
    setujuuu kudus..al qudz..pancen yahuud
    DA MAS KUS..boleh juga tu..inDAhnya MAsjid KUduS..heleeh..
    pokoke apa2 ttg Kudus..apeeek..
    moga wong kudus eksis ng ndi ng ndi
    he he he..
    salam wong jogja tapi gawean pabrik KUDUS

  48. ayu said,

    November 22, 2008 at 9:01 am

    upZ…..
    cRt abouT buKa LuwuR tLg dtuLiZ duNkz….
    aQ jG a5Li kuDu5,,,,
    tP ckRnk bRu 5kuL sma d jomban9,
    k9en mA kdu5 nicH…..

  49. fajarpagi said,

    December 14, 2008 at 2:53 pm

    waduh kalo aku kebalikane mbak

    teman : istrimu orng mn?
    q : Kudus
    teman : Kok adoh, endi iku? ( sok tahu tapi ga ngerti)..h3

  50. December 31, 2008 at 1:38 pm

    salam kenal senang bisa mengunjungi kawan2 baru di kudus….. kenalkan kami mewakili orang2 Kudus yang ada di Bengkulu…. nama wadah kami sedulur kudus.. email kami : agussetiyantoz@yahoo.compresidenksb@plasa.com
    emailgrupnya: sedulurkudus@yahoogroups.com – dan tengahpadang@yahoogroups.com
    kami tunggu kunjungannya temen2
    salam hangat
    agussetiyanto

  51. Taufiq Muryanto said,

    January 6, 2009 at 9:59 am

    Salam Kenal,
    Walaupun saya lahir di jakarta, tapi saya merasa bangga karena Bapak saya orang Kudus, saya merasa menjadi bagian dari masyarakat Kudus sendiri,
    karena semua cerita tentang keluarga saya berasal dari Kudus semenjak jaman Kerajaan, salah satu keinginan saya yang akan saya wujudkan ialah,
    saya ingin ikut serta bersama membangun kota Kudus menjadi salah satu kota yang terpenting di Nusantara ini.
    Best Regards,
    Taufiq

  52. muriaku said,

    February 7, 2009 at 8:26 am

    silahkan menengok kabar terbaru dari kudus
    regards.

  53. eky said,

    March 12, 2009 at 5:45 am

    hehehe…q yg org kudus asli ja mlh gtw sejarah di kudus,,hehe..jd malu
    orang luar ja fasih jelasinY msk sebgai org kds tulen mlh gtw sama sekali

  54. yudasmoro said,

    March 15, 2009 at 2:04 am

    salam kenal
    saya adalah freelance travel writer. saya tertarik juga untuk ngeliput ttg wisata kota kudus terutama untuk sejarah rokoknya

    thanx

  55. qosul said,

    April 8, 2009 at 9:32 pm

    salam kenal dumateng lare kudus ingkang mucal dateng MA/MAK Banat, berinisial N H, matur nuwun

  56. roni said,

    April 15, 2009 at 6:12 pm

    Wow ..emang paling enak klo diKUDUS sy pasti mampir ke Warung Makan ADEM AYEM ibu Hj Muslim ..Pasar Kliwon
    Menunya pas banget ..enak ..makanya aku kangen kesana …..
    jadi rasanya ingin KeKudus nich

    Rgds,
    Roni K
    Jakarta

  57. natalia indah said,

    April 15, 2009 at 6:35 pm

    Kudus ..kudus..
    klo apa yang dikatakan Pak Roni emang benar .klo cari warung lebih enak di Adem Ayem tepatnya di Pasar Kliwon Kudus .
    Klo di Kasmini mang ..takuttttttttttttt ..disana terkenal warung pasugihan katanya ..oh ya satu lagi untuk makanan lainnya yg enak yach Lentog Tanjung ..
    Kpan2 sy mo mampir kekudus klo ke Semarang..
    Horas KUDUS

  58. Drs Narto M said,

    April 19, 2009 at 7:55 pm

    Siiiiiiiiiip klo ke kudus ..
    Tak Lupa aku mampir juga di Pasar Kliwon ..yg pasti ingin singgah di Ibu Muslim Adem Ayem ..(karena dulu ibu ini suka menolong saya pas di KUDUS)
    Mungkin dari warung yg lainnya kayaknya gak cocok disana ..
    karena saya termasuk orang muslim ..jadi mungkin diAA lebih enak ..karena
    klo yg lainnya (tidak bisa sy sebutkan disini )termasuk Warung yg banyak tumbal2 an ..tau lah ….ada esek2 ..bisnis setan lah.
    yang pasti saya pasti mampir .
    KUDUS !! KUDUS !! Kota yang Selalu dikenang !!

  59. syarief said,

    April 28, 2009 at 9:40 am

    kudus itu menyimpan banyak misteri……..

  60. Arie said,

    April 30, 2009 at 12:59 pm

    Wahhh…masih banyak yg hrus djelasin tuh…wlau kota Kudus kecil tp kota yg dijaga oleh dua org Sunan..
    Trimzz udh ksih info tntg Kuduzzz..

  61. sapuan said,

    June 3, 2009 at 12:55 pm

    mungkin maksudnya garang asem yang di jati..jl a yani ??btw ini bagus..ada cerita tentang kudus..hidup kudus..

  62. sidik said,

    December 9, 2009 at 6:00 am

    Sejarah religinya kurang lengkap mbak….

    Sebenernya Bunda Maria dan Yesus juga orang Kudus, bahkan ada malaikat yang berasal dari Kudus…kalo ga percaya, tanya aja sama temen mbak yang Nasrani, mereka pasti mengiyakan bahwa tokoh-tokoh tersebut adalah orang-orang kudus dan roh kudus…wakakakakak…….

    Sorry, bercanda. tapi memang penamaan kota itu berasal dari bahasa Arab: Al Quds…dan dulunya dimaksudkan sebagai ‘serambi Al Quds’ (Palestina) sebagaimana ‘serambi Mekkah’ disematkan kepada Banda Aceh dan ‘serambi Madinah’ disematkan kepada Bukittingi/Padang

    Moga-moga awal tahun depan keluarga besar saya berkesempatan mengunjungi Kudus rame-rame untuk menyunting pengantin saya yang orang asli Menara Kudus.

    Kudus…i’m coming…..!!!

    Salam, dari Jakarta

  63. rudy said,

    September 4, 2010 at 12:48 pm

    kangen nih ama LENTOK-nya….dah 20 thn lebih gak pernah pulang ke Kudus lagi

  64. Hadi said,

    March 21, 2011 at 2:06 am

    Tau alamat Pabrik PT Djarum , tq ya infonya

    • isti said,

      May 14, 2014 at 1:34 am

      alamtnya ya di kota kudus pastinya.

  65. denmas said,

    April 9, 2011 at 9:02 am

    mbak, mas, masih ada yang kurang lo.
    entho – entho, sama horog – horog belum……?
    itu khas kudus juga lo…?

  66. rohim mburian said,

    June 7, 2011 at 2:49 pm

    seneng bgt mbaca artikel ttg kota kelahiran aku,salut ama yg udah nulis banyak,sdh 20 thn diBjm hbs mbaca terus dan terus kangen. kangen ama pecel lele khas kudus (jangan bening dg sambel cobek plus kecambah plus timun) koto’an khas kudus ( ikan pari asap disantan plus tahu putih dg petai dan lombok ijo) kangen sego pindang cino sarungan jln johar, kangan ama soto kerbau psr kliwon lt II ( yg mangkoknya udh pada grumpil) kangen pecel cingur mlati norowito ama kolaknya, kangen ama DANDANGAN, kangen sholat id di alun alun, kangen mborong sayur ning ndawe ( mulihe numpak dokar) kangen mblusu’an ning kali gelis,kangen radio manggala sakti, …..disini cuma nemuin org ngaku kudus pdhl soko trangkil,gajahan,mbabalan,njepiring,taunan,juwono est.

  67. jee said,

    July 29, 2011 at 2:54 pm

    salam kenal mbk . .
    saya putri kudus asli .
    kedua orang tua saya, kakek nenek saya juga asli kudus . .
    saya senang ada orang yang juga mencintai kudus .

    walau kadang teman” d luar kudus sering bertanya ‘kudus tuh mana sih?’
    saya akan spontan menjawab ‘tau Djarum kan? nahh itulah kudus’

    masih ada banyak tempat d sudut kota kudus yang perlu mbk kunjungi saat liburan/mudik . museum kretek, lalu ke colo selain ziarah cobalah ke air terjun montel lau ke air tiga rasa . disana hati merasa damai menikmati keindahan alam Sang Pencipta . . pasti mbk akan senang 🙂

    *hhehe maaf yaa kalau kepanjangan ….

  68. yani said,

    August 8, 2011 at 7:32 am

    Saya orang Lampung…, Lebaran 2011 ini mau mudik ke KUDUS..??
    Pengen kenalan ama KUDUS.

  69. isti said,

    May 14, 2014 at 1:32 am

    kudus manx is the best.snang bisa lahir dan tinggal d kota kudus.
    🙂
    msh byk tmpt yg mnarik lainny lho mbk di sini.

  70. supangat samari said,

    June 26, 2014 at 8:29 am

    kok desoku ora di gagas blas mbak, iku lho, Jatisari Kidul…..//Salam//Sp

  71. honggowongso aseli said,

    August 13, 2014 at 2:49 am

    Saya lahir di Kudus 60 tahun yang lalu, kondisi Kudus sudah amat berbeda, dulu masjid al ma’ruf depan pasar kliwon adalah sebuah statisun kereta, yang kini jadi mal ramayana dulu adalah terminal, yang kini jadi hipermart adalah dulunya pasar kewan, lapangan kanon menjadi pasar bitingan, pabrik tekstil Muria Teks sedang disulap entah menjadi apa. saya berharap semoga kuburan ploso dan krapyak tak diusik usik oleh tangan gatal.

    Lebaran kemarin saya datang ke Kudus, makan lentok di utara GOR, naudzubillah tempat wisata kuliner itu kotor, dan terkesan jorok.

    Aku masih cinta Kudus, walau sudah merantao 45 tahun yang alalu, aku masih omong-omogan dengan omongan kudusan, aku gething nek ono wong kemaki, opo maneh pacakaane maliter (Gaya) kaalau keKudus apa apa masih murah jadi tak usah bawah uang mberah-mberah (banyak-banyak)

    Yang saya sedihkan lagi adalah wisata religi yang seharusnya menjadi wisata ibadah (mendoa’akan orang mukmin sholeh) sebagian banyak berubah menjadi wisata syirik, karena banyak juga peziarah yang meminta-minta pada wali yang dimakam, padahal sudah diberikan tulisan larangan meminta kepada sang Sunan Kudus almarhum. Perlu ada pembelajaran sebelum masuk situs makam Sunan Kudus.

  72. honggowongso aseli said,

    August 13, 2014 at 3:01 am

    Saya juga bangga Kudus memilki sebuah Universitas yang megah (UMK) semoga kualitas akademiknya juga seiring sejalan dengan kegahan kampusnya, demikian juga dengan STAIN nya yang akan menghasilkan pendidik, da;i, guru dan ilmuwan muslim yang handal, semoga menjadi sumber pencerahan masyarakat Kudus dan sekitarnya.

    Kudus adalah kota yang memilki dua wali (Sunan Kudus dan Sunan Muria) ini mencerminkan Kudus yang Islami, alhamdulillah di Kudus tak ada lagi kompleks prostisusi, semoga pejabat di Kudus juga tak ada lagi yang korupsi, dan semoga pendidikan keagamaan lebihmenjadi fokus pemda Kudus, hal ini untuk mempertahankan sebagai kota dua wali, dakwah wali harus kita tingkatkan, jangan semakin rendah mutu keagamaan masyarakatnya dan keimanannya.

    Kudus tentunya memilki Pendapatan Asli Daerah yang cukup besar, semoga infrastruktur juga semakin baik dan tetap terawat, silakan dikembangkan yang lebih maju tetapi jangan abai terhadap lingkungan, abai terhadap moralita generasi muda, abai pada pendidikan.

    Kudus, oh Kudus, tempat aku tuju manakala aku ingat masa kecilku, sayang teman-temanku seudah mulai berjatuhan satu persatu meninggalkan kudus selama-lamanya, semeka telah merantau ke Balikpapan dan Sukabumi, tak kemabali lagi


Leave a reply to ridwan Cancel reply